WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM – Sebagai daerah pariwisata harusnya Pemerintah daerah (Pemda) mendukung dan terlibat langsung dalam pesta adat yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di Wakatobi, khususnya dalam perayaan pesta adat Karia’a dalam rangka hari ulang tahun Barata Kahedupa yang ke 763 pada 16 September 2023.
Pegelaran pesta adat karia’a yang di selenggarakan oleh Barata Kahedupa ini tanpa ada sokongan dana dari Pemda Wakatobi melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Dana untuk acara adat tersebut merupakan hasil patungan sara Barata Kahedupa bersama masyarakat.
“Adapun penyelenggaraan pesta adat karia’a ini dananya murni berasal dari swadaya sara Barata Kahedupa, di bantu beberapa donatur yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu di kesempatan ini. Hanya kami berdoa kepada Allah SWT, mudah-mudahan amalan kita diterima di sisi Allah SWT sebagai amal ibadah.” Ungkap Lakina Barata Kahedupa La Ode Saidi saat membawakan sambutan di acara tersebut
Ia meminta maaf jika dalam pelaksanaan pesta adat ini terdapat banyak kekurangan.
Ia mengungkapkan, sara Barata Kahedupa bersama masyarakat Kaledupa dapat menyelenggarakan pesta adat tersebut secara mandiri.
Ia mengutip pepatah Kaledupa yang berbunyi ‘Ara noposa’asa na hadha, bisa te fungka no dhete,’ yang artinya kalau satu keinginan, biar gunung bisa di ratakan.
“Istilah Kaledupa ini terbukti. Sara Barata Kahedupa bisa berbuat seperti ini dengan berdiri di atas kaki sendiri tentu dengan bantuan dari pemerintah Desa dan Lurah,” terangnya.
