Example floating
Example floating
BeritaPendidikan

Kisah Anak Yatim-piatu Di Wakatobi Rela Berjalan Kaki Belasan Kilometer Demi Mengejar Pendidikan

×

Kisah Anak Yatim-piatu Di Wakatobi Rela Berjalan Kaki Belasan Kilometer Demi Mengejar Pendidikan

Share this article

WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM- Di tengah gemuruh perayaan Hari Sumpah Pemuda, ada sebuah kisah inspiratif tentang perjuangan seorang anak muda dalam mengejar pendidikan, pada 28 Oktober 2023.

Kisah inspiratif itu datang dari Wa Leni (15), anak yatim-piatu asal dusun Langgaha, Desa Wungka, kecamatan Wangi-wangi selatan kabupaten Wakatobi, Sulawesi tenggara yang dengan penuh semangat berjalan kaki sekitar 14 kilometer setiap hari untuk ke sekolah di SMA Negeri 1 Wangi-Wangi.

Example 300x600

Saat dingin dan gelap masih menyelimuti sang fajar, sebagian remaja seusianya masih terlelap dalam mimpi, namun Wa Leni yang masih duduk di bangku kelas 10 itu sudah bangun membantu sang nenek dan bibinya menyelesaikan pekerjaan di rumah sebelum ia memulai perjalanan panjangnya menuju sekolah demi menggapai mimpinya.

Wa Leni memulai berjalan dari rumah sekitar pukul 10.00 wita, dari kampung halamannya yang berada di perbukitan. Untuk sampai ke sekolah, ia harus melewati jalan berkelok-kelok, hutan, dan kebun warga karena mereka akan masuk kelas pada pukul 12.15 Wita. Ia akan kembali pulang dari sekolah sekitar pukul 16.00 Wita, terkadang tibanya di rumah jelang adzan sholat Isya.

Walau harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk sampai ke sekolah tidak membuat ia patah semangat dalam mengejar mimpinya demi membahagiakan keluarganya kelak.

Sudah sekitar 5 tahun lalu, Wa Leni beserta adik laki-laki dan adik perempuannya menjadi yatim-piatu. Sehingga ia bersama dua adiknya itu tinggal bersama nenek, paman dan bibinya. Namun kini sang paman telah meninggal dunia dan neneknya sakit lumpuh.

Wa Leni kadang terlambat masuk kelas karena harus berjalan kaki yang begitu jauh. Bahkan sering Ia membawa bekal makanan berupa nasi yang disimpan dalam tas kresek, dan terkadang tanpa lauk.

Sosok Wa Leni bukan sekadar seorang pelajar biasa. Ia adalah representasi semangat generasi pemuda Indonesia, khususnya di Wakatobi yang gigih menghadapi rintangan demi mendapatkan pendidikan yang layak.

Perjuangannya ini mendapat simpati dari berbagai kalangan, di antaranya Kepala Dinas Kominfo Sulawesi tenggara Ridwan Badallah yang berikan sepeda, dan Polres Wakatobi yang memberikan sepeda listrik kepada Wa Leni.

Tak hanya itu, Polres Wakatobi juga memberikan bantuan finansial kepada nenek Wa Leni untuk membantu kebutuhan pendidikan cucunya.

Kepolisian telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak Indonesia, terutama yang kurang mampu, namun ini belum terlihat di Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi.

Wakapolres Wakatobi, Kompol La Ode Surahman Hamu mengungkapkan, tujuan pemberian sepeda listrik ini untuk memberikan semangat kepada Wa Leni agar dapat lebih fokus dalam mengejar pendidikan, dan tak perlu lagi menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki.

Wa Leni mengucapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan oleh Polres Wakatobi.

Menurutnya, sepeda listrik ini sebuah hadiah yang selama ini hanya ada dalam mimpinya. Karena ia dan saudara-saudaranya belum mampu mencari rejeki sendiri.

“Bantuan ini, insyaallah akan membantu saya mencapai cita-cita dan menjadi berkah bagi keluarga,” ungkapnya

Semoga kisah ini akan menjadi inspirasi bagi semua generasi muda Indonesia untuk tetap bersemangat dan gigih dalam mengejar pendidikan, serta mengingatkan kita semua akan pentingnya empati dan kebaikan di dalam masyarakat.

Visited 10 times, 1 visit(s) today
Example 400250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *