WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM- Wa Leni (15) anak yatim-piatu dari dusun Langgaha, Desa Wungka, kecamatan Wangi-wangi selatan kabupaten Wakatobi, Sulawesi tenggara kembali mendapatkan bantuan dari Bupati Konawe Utara, Ruksamin, Sabtu (4/11/2023).
Bupati Konawe Utara ini memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 15 juta dan berjanji akan memberikan uang bulanan sebanyak Rp 1 juta berbulan.
Ruksamin rela datang dan memberikan bantuan kepada warga Wakatobi ini karena tergugah hatinya dengan kisah hidup yang dialami oleh Wa Leni yang berjalan kaki setiap hari sekitar 14 kilometer untuk bersekolah.
Bupati Konawe Utara Ruksamin mengatakan, pertama kali ia mendapat informasi terkait kisah siswi yang masih duduk di bangku kelas 10 SMA Negeri 1 Wangi-wangi ini dari temannya yang bernama Saleh Hanan yang di share di grup.
Dikisahkan, selain Wa Leni berjalan kaki puluhan kilometer untuk mengenyam pendidikan ia juga ikut membantu menghidupi kedua adiknya.
“Setelah saya baca tulisan itu, saya langsung telpon bang Saleh, apakah benar kejadian itu. Dan alhamdulilah saya datang langsung di tempatnya,” kata Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra itu
Ia menerangkan, jika dilihat dari jumlahnya uang yang di berikan tidaklah akan cukup, namun paling tidak ia telah datang melihat kondisinya secara langsung dan ikut mendoakannya.
Ia berharap, dengan bantuan yang di berikan ini, Wa Leni sudah bisa fokus mengejar pendidikan dan salah seorang adiknya yang putus sekolah karena terkendala biaya bisa kembali bersekolah.
“Nanti saya suruh buat rekening, insyaallah setiap bulan saya siapkan untuk Wa Leni dan keluarga,” ungkapnya
Ia juga mengungkapkan, terimakasih kepada Saleh Hanan yang telah mengviralkan kisah Wa Leni ini hingga ia mendapat perhatian dari banyak orang.
Selain bantuan dari Bupati Ruksamin ini, Wa Leni terlebih dahulu mendapatkan bantuan sepatu dari Kadis Kominfo Sultra, dan sepeda listrik dari Polres Wakatobi.
Dikisahkan,
Sebelum berangkat ke sekolah, Wa Leni terlebih dahulu membantu nenek dan bibinya menyelesaikan pekerjaan di rumah.
Wa Leni memulai berjalan dari rumah sekitar pukul 10.00 wita, dari kampung halamannya yang berada di perbukitan. Untuk sampai ke sekolah, ia harus melewati jalan berkelok-kelok, hutan, dan kebun warga karena mereka akan masuk kelas pada pukul 12.15 Wita. Ia akan kembali pulang dari sekolah sekitar pukul 16.00 Wita, terkadang tibanya di rumah jelang adzan sholat Isya.
Walau harus berjalan kaki puluhan kilometer untuk sampai ke sekolah tidak membuat ia patah semangat dalam mengejar mimpinya demi membahagiakan keluarganya kelak.
Sudah sekitar 5 tahun lalu, Wa Leni beserta adik laki-laki dan adik perempuannya menjadi yatim-piatu. Sehingga ia bersama dua adiknya itu tinggal bersama nenek, paman dan bibinya. Namun kini sang paman telah meninggal dunia dan neneknya sakit lumpuh.
Wa Leni kadang terlambat masuk kelas karena harus berjalan kaki yang begitu jauh. Bahkan sering Ia membawa bekal makanan berupa nasi yang disimpan dalam tas kresek, dan terkadang tanpa lauk.
Sosok Wa Leni bukan sekadar seorang pelajar biasa. Ia adalah representasi semangat generasi pemuda Indonesia, khususnya di Wakatobi yang gigih menghadapi rintangan demi mendapatkan pendidikan yang layak.
Dalam pemberian bantuan tersebut Ruksamin di dampingi oleh pengurus DPW PBB Sultra, ketua DPC PBB Wakatobi Ramil, Wakapolres Wakatobi Kompol La Ode Surahman Hamu.