WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM- Berbagai upaya kini tengah dilakukan oleh Pemerintah untuk menekan tingginya harga beras di pasar. Kali ini Bulog bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi menggelar operasi pasar Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Kamis (29/2/2024)
Operasi ini dilakukan kesejumlah tokoh di pasar pagi Kecamatan Wangi-wangi dan pasar Sentral Wakatobi. Beras yang di salurkan tersebut dijual Rp 54.500 perkarung 5 kilo gram.
Dalam operasi ini, Bulog Kabupaten Wakatobi menargetkan akan menyalurkan beras sebanyak 10 ton kepada para pedang di pagi Kecamatan Wangi-wangi dan pasar Sentral Wakatobi. Sementara untuk di pulau Kaledupa, Tomia, Binongko Bolog Kabupaten Wakatobi menyiapkan lebih dari 100 ton beras.
Kepala Gudang Bulog Kabupaten Wakatobi, Yusran Sudini mengatakan, stok beras yang tersedia digudang masih berjumlah 650 ton, yang disiapkan untuk bantuan pangan, dan PSHP di pulau Kaledupa, Tomia, dan Binongko.
“Stok beras sebanyak 650 ton ini, masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Wakatobi hingga bulan Juli 2024. Sehingga stok beras pada bulan Ramadhan masih akan aman.” Ungkapnya
Tujuan dilakukan operasi pasar ini, untuk menstabilkan harga beras dipasar maupun ke masyarakat.
Menurutnya, tingginya harga beras ini dikarenakan beras di Wakatobi berasal dari luar daerah yang menimbulakan biaya transportasi, para pedangan tidak ambil langsung di tempat penggilingan, dan saat ini belum masuk musim panen raya.
Sekedar diketahui, kenaikan harga beras ini terjadi di semua jenis, seperti beras berkualitas premiun perkarung 50 kilo gram dijual Rp 850.000, harga perliternya Rp 15.000, untuk kwalitas medium perkarung 50 kilo gram dijual Rp 800.000, harga perliternya Rp 13.000, untuk beras ketan putih naiknya sangat signifikan dimana sebelumnya perkarung 25 kilo gram dijual Rp 450.000, sekarang dijual Rp 600.000.