WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM- Tokoh masyarakat mengkritisi para Bupati Wakatobi yang tidak akur dengan wakilnya pasca pelantikan.
“Sudah menjelang 20 tahun kita ber Wakatobi, sudah empat Bupati yang kita hasilkan lewat pemilihan, tapi baru berselang satu atau dua bulan setelah pelantikan mereka sudah cakar-cakaran,” ungkap salah satu tokoh masyarakat suku Bajo di Wakatobi, Udin Kongseng, Kamis (20/6/2024)
Diketahui pada 15 Mei 2023 lalu, Bupati Wakatobi Haliana dan Wakilnya Ilmiati Daud diduga terlibat pertengkaran di dalam kantor Bupati karena janji politik yang tak kunjung terealisasi, yang berujung Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud di laporkan oleh supir Bupati.
Menurutnya, bagaimana sebuah bahtera rumah tangga akan berjalan baik, jika ayah dan ibu (Bupati dan wakil Bupati) tidak rukun, ada apa sebenarnya dengan Wakatobi ini.
“Saya bertanya-tanya apakah dari hari penetapan Wakatobi yang tidak betul, yang orang-orang tua bilang hari naas, ataukah faktor manusianya yang pertimbangannya adalah akumulasi, bukan distribusi.” Tanyanya
Sehingga ia berharap ke depan masyarakat Wakatobi bisa menyatukan presepsi untuk mendukung salah satu calon yang bisa kita pastikan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Udin Kongseng menegaskan, dengan adanya berbagai persoalan, khusus masyarakat Bajo Wakatobi cenderung untuk memilih calon baru, sebab pertimbangannya kalau kita sudah pilih di periode pertamanya kebijakannya sudah tidak memihak, lebih-lebih pada periode ke dua. Cukup sekali aku rasakan.” Tegasnya