WAKATOBI, SIBERTIMUR.COM- DPRD Kabupaten Wakatobi menyoroti minimnya capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), padahal target yang diberikanpun cukup rendah.
Sejumlah OPD dengan minimnya capaian target retribusi yaitu, Badan Pendapat Daerah dari target Rp.9.065.610.650, yang terealisasi hingga 31 Agustus 2024 hanya Rp.4.792.862.878, Dinas PUPR dari target Rp.68.851.000 dengan realisasi sampai satu semester hanya 35.200.000, Dinas Perhubungan dari target Rp.580.405.056, realisasi sampai dengan satu semester Rp.223.395.400, Dinas Pariwisata yang merupakan sektor unggulan Wakatobi dari target Rp. 50.000.000 realisasi hanya Rp.15.000.000, dan Sekretariat Daerah dari target Rp 41.750.000 realisasi hanya Rp.17.250.000. Persoalan ini terungkap saat rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) Wakatobi Tahun 2024.
Anggota DPRD Kabupaten Wakatobi, Haerudin Buton menyayangkan target retribusi yang begitu rendah, namun tidak dapat di capai oleh sejumlah OPD. Padahal menurutnya, kampanye mengenai peningkatan PAD menjadi dasar penyusunan dan penetapan setiap pagu anggaran.
“Ini pada semester pertama, beberapa OPD inti malah ragu dengan capaian 50 persen, dari target capaian,” ungkapnya
Ia juga menyayangkan, capaian PAD pemerintah daerah sangat rendah, bahkan OPDnya pun pesimis untuk mencapai target, tapi di satu sisi saat pembahasan RAPBD-Perubahan, Pemerintah daerah malah meminta penambahan anggaran di hampir semua OPD.
“Idealnya saat meminta penambahan anggaran, harusnya ada penambahan target capaian PAD, atau mencapai target, bukan malah membatasi target,” ungkapnya
Ia meminta, agar para OPD lebih fokus melihat sumber-sumber PAD dan membuat regulasi yang baik dalam menentukan capaian, serta membuat inovasi untuk peningkatan PAD di setiap sektor.
Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Wakatobi, Romeo pesimis akan capai target retribusi yang PAD yang telah di sepakati, karena sisa waktu untuk dapat mencapai target capaian PAD tersisa 3 bulan.
Namun untuk mencapai peningkatan PAD, bisa dilakukan dengan harmonisasi semua sektor yang ada dan semua infrastruktur penunjang PAD juga harus menjadi perhatian.
Kepala Dinas PUPR Wakatobi, Asfiadin mengungkapkan, saat ini sumber PAD di dinasnya tinggal mengandalkan mobil tronton, sementara alat berat yang lain sudah tidak produktif lagi dan rusak. Sementara alat berat milik swasta masih bagus, sehingga kebanyakan orang memilih sewa alat berat milik swasta.
“Sisa tronton, alat yang lain sudah tua, sudah tidak produktif lagi, sementara orang-orang ini sudah alat-alat produktif. Tentu kita mau harap juga tinggi tidak mungkin kita mau capai,” ujarnya
Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Muhidin mengaku, saat ini yang menjadi sumber PAD hanyalah pesanggrahan budaya, sementara di sewa dapur maritim dan lainnya langsung masuk ke kas daerah.
Rapat ini dipimpin langsung oleh PLT. Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, namun sebagian pertanyaan-pertanyaan dari anggota DPRD diserahkan ke OPD masing-masing untuk menjawab, karena ia dilantik sebagai Plt Bupati Wakatobi baru dua hari lalu.